Senin, 23 April 2012

Blastomussa wellsi


Gambar. Kerangka Blastomussa wellsi (Wijsman-Best, 1973)

Sistem klasifikasi karang keras Blastomussa wellsi adalah sebagai berikut (Veron, 2000) :
Filum   : Coelentrata/Cnidaria
       Kelas        : Anthozoa
               Sub-kelas: Hexacoralia
                       Famili   : Mussidae
                               Sub-bangsa: Alcyoniina
                                       Genus           : Blastomussa
Jenis                : Blastomussa wellsi


Blastomussa wellsi disebut juga karang nanas. Biota ini adalah karang batu berpolip besar (Large Polyp Stony/LPS) dan memiliki banyak putaran cakram bengkak, ketika terbuka akan menyerupai anemon jamur. Blastomussa wellsi memiliki phaceloid (menyerupai tabung kecil) dan mengalami ekstratentakular budding. Beberapa warna Blastomussa wellsi yaitu biru, coklat, merah, hijau, atau kombinasi dari semua warna (Kudus et al., 2006; Wijsman-Best, 1973).

Pustaka:

Kudus, U. A., S. Kusumo, dan I. Wijaya. 2006. Panduan Pengenalan Jenis-Jenis Karang Hias yang Diperdagangkan. AKKII. Bekasi.

Veron, J. E. N. 2000. Corals of the World Volume 3. Australian Institute of Marine Science and CRR Qld Pty Ltd. Melbourne.
Wijsman-Best, M. 1973. A New Species of the Pacific Coral Genus Blastomussa from New Caledonia. Pacific Science (1973), Vol. 27, No.2, p.154-155. WOTRO. Great Britain.


Rabu, 18 April 2012

Sejauh Kita Bersyukur (Semua Adil)


Tuhan tak pernah membedakan antara aku, kamu, dan mereka...
Yang membedakan antara kita adalah kita sendiri...
Antara hitam ataupun putih...
Tanyakan pada orang putih apakah dia senang bermain diluar rumah...
Tanyakan pada anak-anak jalanan apakah jalanan itu nyaman...
Tanyakan pada rumah-rumah berfasilitas lengkap, apakah mereka tidak bosan...
Begitupula tanyakan pada orang kaya apakah doanya banyak yang terkabul...
Tuhan memberikan kita rasa bersyukur...
Meskipun kadang kita merasa ada yang tak adil...
Tuhan memiliki seribu cara untuk selalu membuat kita bahagia...

Small acts






 Angga, are always shouting my name, haha ... definitely 'play' calling ...
Certainly we never realized until completely lost. Yes, because the same disease between me and Angga, GOD took him. Angga cannot survive. I began to understand the meaning of Angga, and so what I am today. GOD, just Anga called for play so loudly.

Selasa, 17 April 2012

Siklus Hidrologi



Air merupakan salah satu senyawa kimia yang terdapat di alam secara berlimpah-limpah. Namun, ketersediaan air yang memenuhi syarat bagi keperluan manusia relatif sedikit karena dibatasi oleh berbagai faktor. Lebih dari 97% air di muka bumi ini merupakan air laut yang tidak dapat digunakan oleh manusia secara langsung. Dari 3% air yang tersisa, 2% diantaranya tersimpan sebagai gunung es (glacier) di kutub dan uap air, yang juga tidak dapat dimanfaatkan secara langsung. Air yang benar-benar tersedia bagi keperluan manusia hanya 0,62%, meliputi air yang terdapat di danau, sungai, dan air tanah. Jika ditinjau dari segi kualitas, air yang memadai bagi konsumsi manusia hanya 0,003% dari seluruh air yang ada.

Distribusi Air di Bumi
Lokasi
Volume (x 103 km3)
Persentase (%)
1.       Laut
1.320.000 – 1.370.000
97,3
2.       Air Tawar:


a.       Gunung es (glacier)
24.000 – 29.000
2,1
b.      Uap air di atmosfer
13 – 14
0,001
c.       Air tanah hingga kedalaman 4.000 m
4.000 – 8.000
0,6
d.      Uap air di tanah
60 – 80
0,006
e.      Sungai
1,2
0,00009
f.        Danau asin
104
0,007
g.       Danau air tawar
125
0,009
Sumber: Jeffries and Mills, 1996
Total air di bumi (100%)
!
Total air tawar (3%)
!
Air tawar yang tersedia (0,5%)
!
Air tawar dengan kualitas yang memadai bagi konsumsi manusia (0,003%)
(modifikasi Miller, 1992)

Air tawar yang tersedia selalu mengalami siklus hidrologi. Pergantian total (replacement) air sungai berlangsung sekitar 18 – 20 tahun; sedangkan pergantian uap air yang terdapat di atmosfer berlangsung sekitar dua belas hari dan pergantian air tanah dalam (deep groundwater) membutuhkan waktu ratusan tahun (Miller, 1992).
Air tawar yang dapat dikonsumsi tersebar secara tidak merata karena adanya perbedaan curah hujan (presipitasi) tahunan. Wilayah yang kaya akan air terdapat di daerah tropis dan daerah yang memiliki empat musim atau ugahari (temperate), sedangkan wilayah yang miskin air terdapat di daerah kering (arid dan semi-arid).

Siklus hidrologi air tergantung pada proses evaporasi dan presipitasi. Air yang terdapat di permukaan bumi berubah menjadi uap di lapisan atmosfer melalui proses evaporasi (penguapan) air sungai, danau, dan laut; serta proses evapotranspirasi atau penguapan air oleh tanaman. Uap air bergerak ke atas hingga membentuk awan yang dapat berpindah karena tiupan angin. Ruang udara yang mendapat akumulasi uap air secara kontinu akan menjadi jenuh. Oleh pengaruh udara dingin pada lapisan atmosfer, uap air tersebut mengalami sublimasi sehingga butiran-butiran uap air membesar dan akhirnya jatuh sebagai hujan. Zat yang bersifat higroskopis (menyerap air) dapat mempercepat integrasi pengikatan molekul uap air menjadi air. Pada pembuatan hujan buatan dilakukan penambahan zat yang bersifat higroskopis terhadap awan (NaCl atau urea).
 
Keterangan: Evaporasi air tawar dan air laut sekitar 30%
Siklus hidrologi yang melibatkan evaporasi, evapotranspirasi, kondensasi, dan presipitasi (Peavy et al., 1985)
Proses evaporasi yang berlangsung di laut lebih banyak daripada proses evaporasi di perairan daratan. Di laut, proses evaporasi juga melebihi proses presipitasi sehingga lautan merupakan sumber utama bagi proses presipitasi. Sebaliknya, di daratan proses presipitasi lebih banyak daripada evaporasi. Di daratan sekitar 50% air yang diperoleh melalui presipitasi akan mengalami evaporasi; dan sisanya tersimpan di danau, sungai, maupun sebagai air tanah. Air yang melalui proses evaporasi dan presipitasi air di bumi memiliki keadaan setimbang.

Air yang jatuh sebagai hujan tidak semuanya dapat mencapai permukaan tanah; sebagian tertahan oleh vegetasi dan bangunan. Sebagian air yang mecapai permukaan tanah akan masuk ke dalam tanah dan menjadi air tanah melalui proses infiltrasi; sebagian lagi mengalir ke badan air sebagai air permukaan.
Proses Evaporasi dan Presipitasi di Darat dan Laut
Keberadaan Air
Laut (km3/tahun)
Darat (km3/tahun)
Laut dan Darat (km3/tahun)
Presipitasi (hujan)
324.000
99.000
423.000
Evaporasi (penguapan air)
361.000
62.000
423.000
Limpasan (run off)
37.000
-37.000
0
Sumber: Rao, 1991
 Kuantitas air yang mampu diserap oleh tanah sangat tergantung pada kondisi fisik tanah, misalnya bobot isi (bobot tanah tiap satuan volume tanah), permeabilitas (daya tanah melalukan air), infiltrasi (daya tanah meresapkan air), porositas (jumlah volume udara yang terkandung dalam tanah), dan struktur tanah (bentukan hasil penyusunan butiran-butiran tanah). Sebelum mencapai jenuh, air masih dapat diserap oleh tanah. Jika telah melebihi kejenuhan, air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan dialirkan sebagai limpasan permukaan (surface run off) ke badan air. Air yang masuk ke dalam tanah akan mengalami akifer.
Pustaka: Effendi.Telaah Kualitas Air; Thanks (foto): Ludvi+mama

Kamis, 12 April 2012

Mulai dari Diri Kita

Mencintai alam kita sungguh indah ya,,dimulai dari diri sendiri lalu pada orang disekitar kita...
Gambar ini diambil di Pulau Pramuka...
Ya...semua memang harus dari hati... karena mulai dari kita untuk anak kita dan cucu kita nanti...
Jadi ingat baca artikel kenapa Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang sangat menjunjung tinggi kebersamaan dan kebaikan yang tertanam di dalam diri
1. Menghormati Orang Tua
    Hal ini yang mengingatkan kita bagaimana menghargai dan kita pun dikasihi,,bahasa daerah di negara Indonesia pun terkadang membedakan untuk yang lebih muda, seumuran, dan orangtua... Betapa kita perlu menjaga sikap ini karena kita diajarkan untuk saling menghormati
2. Gotong-Royong
    Seperti baru sadar kita tentang hal ini (saya terutama). Terkadang kita terbelenggu oleh nilai mata uang yang kita keluarkan untuk membayar. Ternyata kita memang terbiasa sebagai manusia yang hidup tolong-menolong, membantu membangun jembatan, tempat ibadah. Gotong-royong ini juga menambah keterikatan kita terutama terhadap tetangga dekat.
3. Musyawarah
    Kita lebih sering mengenal polling tapi ternyata musyarah itu lebih melegakan. Karena jika tidak sepakat satu orang saja itu belum mufakat. Bangsa kita diajarkan untuk saling terbuka dan menyatakan pendapat dan hal itulah yang membuat kita bisa saling percaya.
4. Rasa Malu
    Sebagai bangsa timur yang penuh sopan santun, rasa malu merupakan salah satu hal kita banggakan. Namun saat ini sedikit sekali yang menyadari. Informasi yang masuk secara global memang perlu penyaringa dan orang tua memegang peranan penting sebagai panutan anaknya...

Semua berasal dari diri kita... ya,, mencoba menghargai diri kita dan orang lain... Semoga kita bisa menjadi contoh terbaik untuk anak-anak kita nantinya (setidaknya kita mendapatkan pasangan terbaik)... Orang yang baik tentunya akan bersama yang baik dan semoga kita selalu diberikan jalan terindah dan terbaik yang bisa kita jalani.

Love never know who you are

most of us often do not know each other
sometimes we never know what kind of person around us
since little kid there is always a parent spends with us, there are teachers who are always watching us, but what ever we know the condition of the people around us??
we may do not know or did not even want to know
why do not we try to see, share and understand each other
we are all brothers and sisters, living world, full of grace and a sense of
because little attention is very meaningful to people around us
started to love our parents, our families, our relatives, friends, and people around us
without us knowing it by giving a little attention can change everything
also lives
because of how good we look at other people then more people will give understanding to us
love the people that is around us
because we could not live alone
who gave birth to us?
who are we raising?
who make food for us?
who helped wash our clothes?
who always gives his hand to help us?
then, we start helping the people around us ...
Love our life to respect each other

Karakteristik Air


Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 1.368 juta km3 (Angel dan Wolseley, 1992). Air terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya uap air, es, cairan, dan salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air tanah (ground water), dan gunung es (glacier). Semua badan air di daratan dihubungkan dengan laut dan atmosfer melalui siklus hidrologi yang berlangsung secara kontinu.
Sifat Air
Air memiliki karakteristik yang khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia yang lain. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut (Dugan, 1972; Hutchinson, 1975; Miller, 1992).
1.       Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0o C (32o F) – 100o C, air berwujud cair. Suhu 0o C merupakan titik beku (freezing point) dan suhu 100o C merupakan titik didih (boiling point) air. Tanpa sifat tersebut, air yang terdapat di dalam jaringan tubuh makhluk hidup maupun air yang terdapat di laut, sungai, danau, dan badan air yang lain akan berada dalam bentuk gas atau padatan; sehingga tidak akan terdapat kehidupan di muka bumi ini, karena sekitar 60% - 90% bagian sel makhluk hidup adalah air (Pecl, 1990).
2.       Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai penyimpan panas yang sangat baik. Sifat ini memungkinkan air tidak menjadi panas atau dingin dalam seketika. Perubahan suhu air yang lambat mencegah terjadinya stress pada makhluk hidup karena adanya perubahan suhu yang mendadak dan memelihara suhu bumi agar sesuai bagi makhluk hidup. Sifat ini juga menyebabkan air sangat baik digunakan sebagai pendingin mesin.
3.       Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan. Penguapan (evaporasi) adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini memerlukan energi panas dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, proses perubahan uap air menjadi cairan (kondensasi) melepaskan energi panas yang besar. Pelepasan energi ini merupakan salah satu penyebab mengapa kita merasa sejuk pada saat berkeringat. Sifat ini juga merupakan salah satu factor utama yang menyebabkan terjadinya penyebaran panas secara baik di bumi.
4.       Air merupakan pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai jenis senyawa kimia. Air hujan mengandung senyawa kimia dalam jumlah yang sangat sedikit, sedangkan air laut dapat mengandung senyawa kimia hingga 35.000 mg/liter (Tebbut, 1992). Sifat ini memungkinkan unsure hara (nutrien) terlarut diangkut ke seluruh jaringan tubuh makhluk hidup dan memungkinkan bahan-bahan toksik yang masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup dilarutkan untuk dikeluarkan kembali. Sifat ini juga memungkinkan air digunakan sebagai pencuci yang baik dan pengencer bahan pencemar (polutan) yang masuk ke badan air.
5.       Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi. Suatu cairan dikatakan memiliki tegangan permukaan yang tinggi jika tekanan antar-molekul cairan tersebut tinggi. Tegangan permukaan yang tinggi menyebabkan air memiliki sifat membasahi suatu bahan secara baik (higher wetting ability). Tegangan permukaan yang tinggi juga memungkinkan terjadinya system kapiler, yaitu kemampuan utnuk bergerak dalam pipa kapiler (pipa dengan lubang yang kecil). Dengan adanya system kapiler dan sifat sebagai pelarut yang baik, air dapat membawa nutrient dari dalam tanah ke jaringan tumbuhan (akar, batang, dan daun). Adanya tegangan permukaan memungkinkan beberapa organisme, misalnya jenis-jenis insekta, dapat merayap di permukaan air.
6.       Air merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang ketika membeku. Pada saat membeku, air merenggang sehingga es memiliki nilai densitas (massa/volume) yang lebih rendah daripada air. Dengan demikian, es akan mengapung di air. Sifat ini mengakibatkan danau-danau di daerah yang beriklim dingin hanya membeku pada bagian permukaan (bagian di bawah permukaan masih berupa cairan) sehingga kehidupan organism akuatik tetap berlangsung. Sifat ini juga dapat mengakibatkan pecahnya pipa air pada saat air di dalam pipa membeku. Densitas (berat jenis) air maksimum sebesar 1 g/cm3 terjadi pada suhu 3,95o C. Pada suhu lebih besar maupun lebih kecil dari 3,95o C, densitas air lebih kecil dari satu (Moss, 1993; Tebbut, 1992).

Pustaka. Effendi Hefni, Telaah Kualitas Air
Thanks foto: Hikmah+Ludvi

Rabu, 11 April 2012

Air


Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap daat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air harus ditanamkan pada segenap pengguna air.
Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus menerus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industr, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air.  Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama.
Pengelolaan sumber daya air sangat penting agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan. Salah satu langkah pengelolaan yang dilakukan adalah pemantauan dan interpretasi data kualitas air, mencakup kualitas fisika, kimia, dan biologi. Namun, sebelum melangkah pada tahap pengelolaan, diperlukan pemahaman yang baik tentang terminologi, karakteristik, dan interkoneksi parameter-parameter kualitas air.
Peratutan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air mendefinisikan beberapa peristilahan sebagai berikut.
1.       Air meliputi semua air yang terdapat di dalam dan atau berasal dari sumber air yang terdapat di atas permukaan tanah. Air yang terdapat di bawah permukaan tanah dan air laut tidak termasuk dalam pengertian ini.
2.       Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat energi, atau komponen lain di dalam air. Kualtas air dinyatakan dengan beberapa parameter (fisika = suhu, kekeruhan, padatan terlarut, dan sebagainya; kimia = pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam, dan sebagainya; biologi = keberadaan plankton, bakteri, dan sebagainya).
3.       Pencemaran air yaitu masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia  sehingga kualitas air menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan tidak lagi berfungsi sesuai peruntukannya.
4.       Baku mutu air yaitu batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang dapat ditenggang dalam sumber air tertentu, sesuai dengan peruntukannya.
5.       Baku mutu limbah cair yaitu batas kadar dan jumlah unsur pencemar yang dapat ditenggang keberadaannya di dalam limbah cair dari suatu kegiatan tertentu yang akan dibuang.
6.       Beban pencemaran yaitu jumlah suatu parameter pencemaran yang terkandung dalam sejumlah air atau limbah.
7.       Daya tampung beban pencemaran yaitu kemampuan air dalam sumber air untuk menerima beban pencemaran limbah tanpa mengakibatkan penurunan kualitas air sehingga melewati baku mutu air yang ditetapkan sesuai dengan peruntukannya.
8.       Pengendalian yaitu upaya pencegahan dan atau penanggulangan dan atau pemulihan.

Pustaka: Telaah Kualitas Air,,pak Hefni nie...
foto: me n my friend

Rabu, 04 April 2012

Manfaat Terumbu Karang

Ekosistem Terumbu Karang mempunyai manfaat yang bermacam-macam selain penunjang produksi perikanan. Ekosistem terumbu karang memiliki manfaat lain yaitu:
     1.   Sumber makanan
Ikan karang, udang, kerang, rumput laut merupakan sumber makanan bagi manusia yang terdapat di ekosistem terumbu karang dan banyak dimanfaatkan oleh para nelayan baik untuk dimakan sendiri maupun dijual.
Selain itu teripang (Holothuridae) juga laku dijual. Dagin teripang biasanya dihidangkan sebagai campuran sup atau dalam bentuk kerupok (Surabaya dikenal kerupok terung). Dulu di perairan Kepulauan Karimunjawa, Jepara, populasi teripang ini cukup banyak, namun kini sudah sangat langka.

2.       Bahan pharmaceutical (obat)
Rumput laut ini disamping dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan (sayuran) juga dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Algin diekstrak dari alga coklat, dan dimanfaatkan pada industri kosmetik sebagai bahan dasar sabun, lotion, dan sampo. Di samping itu algin juga dimanfaatkan pada industri pharmaceutical untuk bahan dasar emulsifier, stabilizer, filter, tablets, capsul, dan ointment.


3.       Objek wisata bahari
Terumbu karang memiliki keindahan yang tidak perlu diragukan. Berdasarkan hasil scoring nilai keindahan terumbu karang di Indonesia menyamai, bahkan lebih tinggi dari terumbu karang andalan dunia (Dept. Eksplorasi Laut dan Perikanan, 2000). Adapun nilai scoring tersebut adalah sebagai berikut:
Taman Laut Indonesia
Taman Laut Dunia
Kep. Riau                      : 18
Maldives                     : 28
Bunaken                        : 28
Great Barrier Reef       : 28
Maluku/Banda               : 27
Red Sea                      : 31
P. Irian/Cendrawasih      : 34
Carribea                      : 25
P. Flores                        : 31
Tahiti                           : 22
Kep. Sabalana               : 34

Kep. Tukang Besi          : 35

Kep. Takabonarate        : 35



4.       Ornamental dan akuarium ikan laut
Ikan-ikan karang biasanya mempunyai warna sangat indah, disamping itu bentuknya sangat unik sehingga memberikan kesan tersendiri bagi para wisatawan. Ikan-ikan tersebut (termasuk organisme laut lainnya, seperti sea anemon, bintang laut, tube worm) banyak yang dijadikan ikan hias dalam aquarium. Keindahan warna dan keunikan bentuk-bentuk ikan tersebut, sehingga banyak diminati oleh para penggemar ikan hias dan menjadi bernilai tinggi. Banyak diantaranya merupakan komoditi ekspor.

5.       Penahan gelombang dan pelabuhan
Secara alami keberadaan terumbu karang dapat melindungi pantai dari bahaya abrasi. Demikian pula breakwater alami ini juga berfungsi untuk melindungi  back reef dari gelombang besar. Laguna atau goba di daera back reef bisa sangat dalam dan sangat jernih sehingga terumbu karangnya bisa tumbuh sangat subur. Di samping itu karena bebas dari serangan badai atau ombak besar, laguna di daerah tersebut sering dimanfaatkan sebagai pelabuhan pendaratan perahu atau kapal.

Mari Kita Jaga Ekosistem Terumbu Karang Kita... Mereka pun menjaga kita dari bahaya-bahaya dan memberikan manfaat yang besar untuk kita...

Pustaka: Supriharyono. 2000. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang.
Thanks (foto): Ludvi, Riandi, Muhidin, Hikmah