PENDAHULUAN
Ekosistem terumbu karang
merupakan suatu keunikan asosiasi atau komunitas lautan yang seluruhnya
dibentuk oleh kegiatan biologis. Kepulauan Kayoa memiliki ekosistem terumbu
karang merupakan salah satu pulau yang terdapat di daerah Halmahera Selatan.
Halmahera memiliki lebih dari 1000 km2 luas hamparan ekosistem
terumbu karang dari luas wilayah 17.780 km2. Halmahera memiliki
potensi terumbu karang yang tinggi, terutama ditinjau dari titik geografis dalam
segitiga terumbu karang dunia.
KUALITAS AIR DI KEPULAUAN KAYOA
Parameter fisika dan kimia
perairan ketika pengamatan mendukung kelangsungan hidup ekosistem terumbu
karang. Kondisi suhu relatif hangat antara 28o-32oC.
Derajat keasaman berkisar 7-8. Kecerahan 100% hingga dasar perairan karang
tumbuh pada pengamatan. Salinitas berkadar 27-33 dengan oksigen terlarut
tergolong baik pada baku mutu air laut. Adapun kecepatan arus berkisar 0,06
m/s.
STRUKTUR KOMUNITAS BENTIK TERUMBU
DI KEPULAUAN KAYOA
Komunitas bentik terumbu di
Perairan Kayoa didominasi oleh karang mati berupa dead coral with algae dan
patahan karang. Indeks mortalitas karang yang tinggi disebabkan oleh tingginya
persentase tutupan karang mati terutama substrat patahan karang mewakili 34%
dari keseluruhan total. Besarnya nilai
patahan karang dan rendahnya persentase tutupan karang keras disebabkan adanya
tekanan yang berlebih terhadap ekosistem terumbu karang sehingga mengganggu
keberadaan ekosistem tersebut.
STRUKTUR KOMUNITAS IKAN TERUMBU
DI KEPULAUAN KAYOA
Pengamatan ikan terumbu di
Kepulauan Kayoa ditemukan adanya ketersediaan stok ikan jenis omnivore yang
sangat tinggi dibandingkan dengan ikan jenis trophic level lainnya. Pada umumnya ikan jenis herbivore dan
karnivora tergolong ikan-ikan yang dibutuhkan bagi konsumen tingkat tinggi
masih dalam stok rendah sehingga stok ikan secara umuum pada area ini belum
cukup baik.
KEANEKARAGAMAN DAN POTENSI
KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS DI KEPULAUAN KAYOA
Peran penting dari makrozoobentos
sebagai rantai penghubung dalam aliran siklus energy, dimanaatkan sebagai obat,
pembatas bagi beberapa biota bentik terumbu dan konsumen secara umum. Dominansi
Subfilum Tunikata disebabkan adanya racun vanadium untuk menghindari penempelan
epibiota di tubuh mereka sehingga Tunikata mampu menginvasi karang yang masih
hidup.
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA SELAM
DI PERAIRAN KAYOA
Titik pengamatan pada Kepulauan
Kayoa memiliki potensi yang cukup baik namun diperlukan upaya perlindungan
karena kondisi ekosistem terumbu karang saat ini masih belum tepat dijadikan
tempat wisata. Adapun titik penyelaman di Pulau Lelei memiliki kesesuaian
hingga 70% baik utara dan selatan keberadaan pulau.
REKOMENDASI PENGELOLAAN EKOSISTEM
TERUMBU KARANG
Pengukuran
parameter pada Ekspedisi Zooxanthellae XI pada parameter biologi, fisika, kimia
dan sosial-ekonomi memiliki keterkaitan erat. Kontrol pada kegiatan masyarakat
pesisir akan memberikan keuntungan baik bagi ekosistem terumbu karang itu
sendiri maupun bagi masyarakat sekitar dan pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar