Minggu, 15 Maret 2015

Prewedding...

Assalamualaikum....
Haloooo...
Menyiapkan Prewedding itu sesuatu... segala pengen dibeli... hahaha... padahal mah yg dipake ga smua...
Mau tau ga? yg penting perlu disiapkan itu tenaga,, dan stok kesabaran yg tinggi... kumaha atuuh kumaha... apalagi yg kayak saya ni bgini yg ga bs gaya suruh jadi model... Ya Alloh.. ampuuunnn...
but over all thank to GOD and mas IRVAN tentunya...
oiya... kalo mau liat http://owmo.tumblr.com/ dan facebooknya https://www.facebook.com/OWMOpictures

kalo no hape yang bersangkutan mau? nih... 081218747511
Berikut gambar-gambar yang saya suka pake banget...










tau ga c... banyak orang arab di taman bunga nusantara sampe minta foto... chek this out


Susunan Acara Pernikahan

Assalamualaikum...
Teman2... Mau share ni contoh susunan acara... yang butuh silakan di copy...
Klo ini acara biasa ga pake adat... Biasa c kalo jawa/solo itu adatnya sebelum sungkeman...
Klo jogja baru setelah sungkeman... iyaya.... klo yang saya denger c bgitu... klo ga menyesuaikan dg kebutuhan deh,,

Kmaren jg ini copy-paste-edit dari http://fadli-mc.blogspot.com/2013/12/susunan-acara-akad-nikah-dan-resepsi.html
cek aja...

Berikut punyaku... siapkan punyamu sebaik2nya ya...


No. Jam Acara  Penanggung Jawab
ACARA AKAD NIKAH, 
1 7:00 Seluruh keluarga Besar CPW dan Sanak Family lainnya sudah  siap dan sudah stand by di tempat Acara.   Seluruh Keluarga Besar CPP dan CPW 
2 7:00 Persiapan Tempat Pelaksanaan Akad Nikah, (Al-Qur’an, Meja, Kursi, Sound System, Rangkaian Bunga Melati, Qori, Saritilawah, MC)  sudah siap dan berada di tempat acara  Catering, Seluruh Panitia, dan Pengisi Acara (Qori: Bapak Asep, MC: Ibu Randi) 
3 7:00 Seluruh keluarga Besar CPP dan Sanak Family lainnya sudah  siap dan sudah stand by (Di suatu tempat yang sudah ditentukan oleh Panitia, sampai acara prosesi di mulai)   Seluruh Keluarga Besar CPP dan PANITIA 
4 7:00 Penjemputan Bapak Penghulu kec.Tanah Sareal A Nazar
5 07:00 – 07:30 Prosesi Rombongan Keluarga Besar CPP dibariskan menuju ke tempat pelaksanaan akad nikah. Keluarga besar CPW siap didalam ruangan akad nikah sambil berdiri siap menyambut rombongan CPP    Seluruh Keluarga Besar CPP, CPW dan PANITIA
6 7:30 Bapak Penghulu sudah berada di tempat Acara  A Nazar
7 07:30 – 07:45 Acara Penyerahan CPP dimulai: (Dilakukan bagian tengah ruangan akad nikah sambil berdiri) Bapak Suyadi
MC membuka Acara kalau acara akan di mulai Ibu  Randi
Rombongan CPP masuk keruangan akad nikah  
Sambutan Perwakilan dari kel. CPP Oleh : Bpk Suyadi MC & Seluruh PANITIA 
Sambutan Balasan dari Kel. CPW Oleh : Bpk. Ustadz Cecep  
Jabatan Tangan kedua perwakilan dari kedua pihak keluarga sebagai simbolis serah terima Calon Pengantin. Tante Cicik
Penyerahan seserahan secara simbolis dari ibunda CPP kepada ibunda CPW. A Tian dan A Helmi
Ayahanda & Ibunda CPW menerima CPP ditandai dengan pengalungan bunga melati dan  dibawa ke Ruangan Pelaksanaan Akad Nikah. Ayahanda dan Ibunda CPP dibelakangnya diikuti Oleh Seluruh Keluarga Besar CPP untuk memasuki Ruangan Utama Pelaksanaan akad nikah. Seserahan yang lain diserahkan kepada keluarga CPW yang berdiri disisi kiri dan kanan jalan dan kemudian ditempatkan ke meja yg telah ditentukan. Teh Dini
9 08:00 – 09.00 Pelaksanaan Akad Nikah / Ijab Kabul dimulai,  MC & Penghulu
  Pembukaan oleh MC
  Administrasi 
   Pembacaan Kalam Ilahi Surat Annisa Ayat 1 dan Surat Ar Ruum ayat 21
  Qori    Oleh. Bapak Asep
  Saritilawah Oleh Bapak Asep
  CPW dibawa ke meja ijab kabul oleh Tante CPW dan duduk disebelah kiri CPP Pengapit: Teh Dini dan Teh Fitri
  Acara diserahkan kepada penghulu MC & Penghulu
  Permohonan ijin CPW kepada ayahanda
  Khotbah Nikah oleh Penghulu
  -      Ijab Kabul 
  -      Penyerahan Mahar dan pemasangan cincin
  -      Penyerahan Buku Nikah dari Bapak Penghulu kepada Kedua Mempelai 
  -      Nasihat perkawinan dan Doa oleh Bapak penghulu 
  -      Acara diserahkan kembali kepada MC
  -      Penghulu, saksi,  wali nikah meninggalkan tempat akad nikah. Ibu Yeni untuk memberikan bingkisan yg disiapkan Catering
  -      Kedua pasang orang tua menempati tempat duduk yang telah disiapkan untuk prosesi sungkeman MC
  -      Acara sungkeman
  -      Sesi foto bersama dengan keluarga inti
  -      Ramah tamah
ACARA RESEPSI
10 10.20 - Kedua mempelai didampingi kedua pasang orang tua dan seluruh MC & Panitia, seluruh keluarga 
  keluarga inti telah siap dalam barisan untuk kirab pengantin dan cucuk lampah
10.20 – 10.30 -      Prosesi kirab dimulai, seluruh rombongan memasuki ruangan resepsi diiringi dengan musik/tari
  -      Kedua mempelai dan kedua pasang orang tua sampai di pelaminan, sesaat kehadiran diabadikan oleh fotografer
10.30 – 10.45 Sambutan Mewakili dua keluarga oleh Bapak Ustadz Cecep
  Doa oleh Bapak Ustadz Cecep
10.45 – 11.15 Ramah Tamah dan sesi foto bersama
11.15 – 11.30 Foto Keluarga Besar CPP
11.30 – 12.00 Foto Keluarga Besar CPW: Keluarga Besar Hj. Hapsah; Keluarga Besar Hj. Ummi Kulsum; Keluarga Besar Hj. Juariah; Keluarga Besar Hj. Mariah; Keluarga Besar Hj. Jannah; Keluarga Besar H. Hasan Basri; Keluarga Besar Abdul Wahab; Keluarga Besar Hj. Nana; Keluarga Encun; Keluarga H. Utang
12.00 - 13.00 Foto Kerabat: Kantor Karantina; Kantor BBALITVET; SDN Cimanggu Kecil; ENCORE-SMAN 5 Bogor; OMDA KEDIRI; MSP 44- IPB; ITK 44 - IPB; FDC-IPB; Diklat 26/27; PLKH Pakuan; Ganggenggong; UnoGame;

Kamis, 12 Februari 2015

Gunung Merapi



Lahar dingin disebut juga lahar hujan, yaitu material vulkanis yang telah terguyur air hujan, baik bersuhu tinggi maupun bersuhu normal (Faizah, 2015).
Ketika terjadi erupsi, banyak material vulkanis yang tidak ikut tergelincir dan turun ke bawah, tetapi menumpuk di daerah dekat puncak gunung Merapi. Apabila terjadi hujan lebat di daerah puncak, maka bisa menimbulkan ancaman sekunder bagi daerah di sekitar lereng gunung merapi terutama daerah bantaran sungai, yaitu ancaman banjir lahar dingin.
Diperkirakan saat ini di puncak Merapi masih terdapat tumpukan material sekitar  150 juta meter kubik, yang merupakan hasil dari erupsi tahun 2010. Pusat Vulkanologi Badan Meteorologi dan Geofisika (PVBMG) memperkirakan, material sebanyak itu tak akan habis terbawa arus dalam 3-4 kali musim hujan. (http://blog-apa-aja.blogspot.com)
Ketika meluncur dari puncak Merapi, material ini berupa material piroklastik yang menyebabkan terbentuknya awanpanas. Isinya terdiri atas batuan berukuran bongkah, kerakal, kerikil, pasir hingga debu panas. Setelah di daerah produksi ini terkena hujan maka di daerah transportasi di lerengnya akan memiliki energi sangat tinggi yang mampu merusak apa saja yang dilewatinya. Seterusnya ketika sampai dibawah maka akan terjadi proses sedimentasi dari pasir-pasir ini sebagai endapan material vulkanik yang sering kita lihat di tebing-tebing sungai ditengah  perkotaan Jogja. (http://rovicky.wordpress.com)

Rabu, 19 November 2014

Pendidikan Kebencanaan Negara Khatulistiwa



Ludvi Kamalikasari
Program Pascasarjana Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Universitas Pakuan
19 November 2014


Gambar 1. Gunung meletus (Listyo Yuwanto, 2014)

Banjir, angin puting beliung, tanah longsor, gunung meletus (gambar 1), kebakaran hutan, tsunami, dan gempa bumi merupakan bencana yang sudah kita kenal. Bencana alam yang disebutkan itu berpotensi terjadi di Indonesia. Oleh sebab itu, Indonesia menjadi salah satu negara dengan wilayah yang tergolong memiliki tingkat kerawanan bencana tinggi (tabel 1) sehingga perlu dilakukan pendidikan kebencanaan.

Tabel 1. Bencana alam besar di Indonesia tahun 1997-2007 (Kementrian PU dan PR RI, 2009)
  


Apa itu Pendidikan Kebencanaan?

Gambar 2. Mahasiswa UGM beri pendidikan kebencanaan bagi anak-anak (Gusti, 2014)

Pendidikan kebencanaan (gambar 2) adalah suatu usaha pemahaman nilai-nilai dan konsep-konsep dalam rangka mengembangkan keahlian dan sikap yang diperlukan untuk mengerti, memahami, dan mengaplikasikan nilai-nilai yang diperlukan untuk pengurangan risiko bencana guna menghindari permasalahan kebencanaan yang ada saat ini, serta yang mungkin akan muncul di saat mendatang (Lies Rahayu, 2009).

Seperti apa nilai-nilai pendidikan ini?
Nilai yang dibawa melalui pendidikan kebencanaan pada hakekatnya adalah nilai yang sangat penting untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan. The Ministry of Education (2003) di Wellington menyatakan bahwa untuk mencapai keberlanjutan tersebut, terdapat empat konsep kunci pendekatan, yaitu:
  1. Interdependency, yaitu nilai ekologis yang menyatakan bahwa adanya keterkaitan antara makhluk hidup dan lingkungan abiotiknya.
  2. Sustainability, yaitu keberlanjutan jangka panjang akan sumberdaya yang ada.
  3. Biodiversity, yaitu keanekaragaman seluruh komunitas ekologi. Menurut Keraf (2002), salah satu teori ekosentrisme popular yaitu Deep Ecology (DE) memandang bukan hanya manusia tetapi seluruh komunitas ekologi sebagai pusat perhatian.
  4. Personal and responsibility for action, yaitu pemahaman antara tiga konsep (interdependency, sustainability, dan biodiversity) secara bersama-sama menjadi bekal manusia untuk beretika dalam bertindak dan bertanggungjawab terhadap lingkungan.
 Bagaimana konsep pendidikan ini?
Soetaryono (1999) mengemukakan salah satu konsepsi pendidikan lingkungan yang dapat diaplikasikan juga untuk pendidikan kebencanaan, yaitu proses pendidikan tentang hubungan manusia dengan alam dan lingkungan binaan, termasuk tata hbungan manusia dengan bencana, alokasi dan pengurusan sumberdaya alam, pelestarian, transportasi, teknologi, perencanaan kota dan pedesaan.

Apa saja sasaran yang dibentuk dari pendidikan ini?
Adapun sasaran pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam resolusi Belgrade International Conference on Environmental Education, meliputi:
  1. Awareness, yaitu kesadaran: membantu individu/kelompok sosial untuk memiliki kesadaran dan kepekaan terhadap permasalahan lingkungan secara menyeluruh.
  2. Knowledge, yaitu pengetahuan: membantu individu/kelompok sosial memiliki pemahaman terhadap lingkungan secara total baik permasalahan mapun peran dan tanggungjawab manusia di dalamnya.
  3. Attitude, yaitu sikap: membantu individu/kelompok sosial memiliki nilai sosial, rasa kepedulian terhadap lingkungan, serta motivasi untuk berperanserta secara aktif dalam upaya-upaya perlindungan dan pengembangan lingkungan.
  4. Skill, yaitu keterampilan: membantu individu/kelompok sosial memiliki keterampilan untuk memecahkan permasalahan lingkungan.
  5. Evaluation ability, yaitu kemampuan mengevaluasi: membantu individu/kelompok sosial mengevalusi persyaratan-persyaratan lingkungan dan program pendidikan dari segi-segi ekologi, politik, ekonomi, sosial, estetika, dan pendidikan.
  6. Participation, yaitu peranserta: membantu individu/kelompok sosial untuk dapat bertanggungjawab dan sigap terhadap suatu permasalahan lingkungan sehingga dapat mengambil tindakan yg relevan untuk pemecahannya.
Media apa yang diperlukan?
Wilayah Indonesia yang sangat luas dan tidak ratanya topografi permukaan bumi menjadi tantangan untuk mengkampanyekan kesiapsiagaan menghadapi bencana sejak dini kepada seluruh lapisan masyarakat.
Program pendidikan kebencanaan melalui jalur formal dapat dilakukan dengan pendekatan contextual teaching and learning (Lies Rahayu, dkk., 2009) yaitu pembelajaran tentang kebencanaan yang sesuai dengan tipe bencana yang terdapat di sekitar kehidupan siswa dengan cara mengamati, mengidentifikasi, menganalisis, dan membuat sintesis tentang kasus bencana yang mereka temui.
Jalur informal dapat dilakukan secara langsung menggunakan komunikasi. Komunikasi menjadi kunci keberlangsungan pendidikan kebencanaan, yang implementasinya dapat menggunakan bermacam-macam media, baik berupa audio (siaran radio), visual (poster, leaflet, booklet, buku saku, berita surat kabar), ataupun audiovisual/siaran televisi (gambar 3).

Gambar 3. Pendidikan publik dan kesiapsiagaan masyarakat (LIPI, 2013)
Seperti apa ciri-ciri masyarakat yang mengindikasikan keberhasilan terbentuknya sadar bencana?
Program pendidikan kebencanaan dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dan para pemangku kepentingan. Pembangunan dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana perlu diupayakan melalui penyelenggaraan program pembelajaran tentang kebencanaan. Keberhasilan dari proses pembelajaran tentang kebencanaan diindikasikan oleh terbentuknya masyarakat sadar bencana, dengan ciri-ciri (Lies Rahayu, 2009):
  1. Leadership: masyarakat tanggap dalam mengambil sikap secara mandiri dan spontan.
  2. Thinking skill and living skill: masyarakat memiliki keterampilan dalam berpikir dan berkehidupan di daerah yang rawan bencana.
  3. Partnership and working group: terbentuknya sistem kemitraan dan kelompok kerja dalam melakukan penanggulangan bencana.
  4. Problem solving: masyarakat dapat melakukan pemecahan masalah kebencanaan di daerahnya.
  5. Decision making: masyarakat mampu melakukan pengambilan keputusan secara tepat untuk mengatasi bencana di daerahnya (gambar 3).

Gambar 4. Siklus bencana (File, 2013)


Kesimpulan
Bencana seringkali datang tidak terduga oleh sebab itu perlu disikapi dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Program pendidikan kebencanaan merupakan media partisipasi aktif masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana yang berkelanjutan. Konsep belajar sambil mempraktekkan (learning by doing) menjadi langkah efektif untuk media pembelajaran tentang kebencanaan bagi masyarakat.

PUSTAKA
A Sonny Keraf. 2002. Etika Lingkungan. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.
File. 2013. Perencanaan Tata Ruang Berbasis Kebencanaan di Indonesia. Situs: http://perencanaankota.blogspot.com/2013/02/perencanaan-tata-ruang-berbasis.html.
Gusti. 2014. Mahasiswa UGM Beri Pendidikan Bencana Bagi Anak-Anak di Pulau Kei dan Sabang. Situs: http://ugm.ac.id/id/berita/8778-mahasiswa.ugm.beri.pendidikan.bencana.bagi.anak-anak.di.pulau.kei.dan.sabang.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. 2009. Telaah Isu Strategis: Pengurangan Risiko Banjir bagi Kota-Kota Utama di Indonesia. Situs: http://www.pu.go.id/isustrategis/view/26.
Lies Rahayu WF. 2009. Pendidikan Kebencanaan Berkelanjutan untuk Pengurangan Risiko Bencana. Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM. Yogyakarta.
Lies Rahayu, Indra Bastian, Imam Zameoni, Wulansari. 2009. Model Inovasi-Inovasi Pendidikan Berparadigma Pembangunan Berkelanjutan Pada Pendidikan Dasar di DI Yogyakarta. Laporan Penelitian Hibah Riset Unggulan UGM tahun 2009.
LIPI. 2013. Peningkatan Kesiapsiagaan Masyarakat. Situs: http://communitypreparedness-lipi.blogspot.com/2013/02/peningkatan-kesiapsiagaan-masyarakat.html.
Listo Yuwanto. 2014. Pentingnya Pendidikan Kebencanaan. Situs: http://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/139/Pentingnya-Pendidikan-Kebencanaan.html
Soetaryono. 1999. Aplikasi Pendidikan Lingkungan pada Jenjang Sekolah Menengah. Makalah Lokakarya Penerapan Model Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah. Kerjasama antara Fakultas Kehutanan IPB dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Bogor.
The Ministry of Education. 2003. The Key Concept Underlying Environmental Education. Wellington. New Zealand.

Senin, 17 November 2014

Rombak Total Rencana Pernikahan

"Maaf ya Dek, ga bisa tanggal 22 Maret 2015 itu... Anak saya juga nikah..."

#jlegeeerrrrrr

berasa kesamber petir tuh...
T-T
gmn duuunnnddddd?

ya Alloh...

Sambil ama pak Yatno dan mama di Starbuck cafe BotaniSquare...
Inget banget itu tanggal 6 November...

Untung beli choco dingin... adem... adem... senyum... senyum...

"Semoga lancar ya acara buat anak bapak."
"Lancar juga ya buat acara dek Ludvi."

next...
mari kita move on...

so...
puter otak dong ane, mana catering di bogor yang enak harganya selangit pun...

budget ini budget... jgn sampe beres nikahpun masih ngutaaang... noooo... hiks... sampe ngorek angpau terakhir masa ga cukup?

ya... modal aku, mama, dan kanjeung mas cuma 100jt... coba pikir... segitu acara resepsi gedung di bogor ada ga... percaya ataupun nggak,, aku harus bisa... hahahaha #semangaaaatttt


Kita list deh yang urgent2 oke...

1. KUA = hayooo.. satu ini yg paling wajib... bahaya kalo ketinggalan... ntar gada kata "SAH" wkwkwkwkwk... kalo kata kakak ipar c 500rb cukup... sebenernya gratis loh KUA tuh... cuma karna minggu butuh ongkos transport... so... kalo yg mau gretong asli di KUA di waktu kerja, hahahahahaha...

2.Gedung = hihihihi... ini sih udah jauh2 hariiiii bgt... 10 Juli 2014 uda dapet surat dari Kementrian Pertanian buat pemakaian Gedung Auditorium Utama Ir. Sadikin Sumintawikarta buat tanggal 22 Maret... Harga 5jt + Kebersihan 1,5 jt. Jadi anggaran gedung 6,5jt

3. Busana/Rias, Dekorasi, Acara = alhamdulillah wa syukurillah... pak yatno ga bisa dapet link dari sodara... makasi ya teh Dina... i love you full... dianterin ke Sanggar Nita... Ibu Hj. Akbari yg punya,, all in smua 22jt... hayoooh... pasti lgsg wow... hahahaha... sssttt... aku kasih tau ya...
i. aku dapet perawatan 3 kali, januari, februari, maret; dapet gaun yg baru; boleh pinjem gaun buat prewed; rias keluarga inti; rias penerima tamu;
ii. dekorasi pelaminan; taman; gazebo (2); standing flower (6); janur (2); bunga penerima tamu;
iii. mc = akad; resepsi; cucuk lampah; penyondro turo
nah klo list an diatas kurang puas bisa request... bisa menyesuaikan budget loh, mau lebih murah pun bs... ibunya sendiri yg urusin... thank GOD...

4. Catering = ya Alloh yg ini bikin pengen nangis... nangis bahagia... lega2 gmn gtu... ini rekomendasi dari ibu Hj. Akbari dari Sanggar Nita... dia langsung telpon ibu eny minta budget yg 50jt an,, dan biiiisssaaaaaa yey,, ale...ale...ale...ale...yey... PT. Anofood Prima Nusantara... yg org bogor cuuunnngggg, tau lah ini ponakannya Rolika Catering... aku testfood di Yasmin... dan enyaaakkkk T-T... ada rasanya semua... besok aku mau ketemu lagi ama ibu eny nya... karna keluarga aku byk bingitssss... khawatir kurang kalo mepet jumlah undangan... hhihihihi

5. Foto/Video = Heloo... ini mah uda di take ama kanjeung mas... OWMO irvan airlangga... udahlah keinginan terpendam dia... ikutin ajah... tp bagus c fotonya hahahaha... semoga jadi kenang2an terbaik dan sekali hingga akhir hayat... budget paket yg 14jt

6. Undangan = jangan sampe lupa nih ntar gada yg datang... budget c paling mahal 10rb... tp kayaknya bisa yg 6rb an... cetak 800 sekalian dibawa mas ntar undangan ngunduh mantu di pare...sekitar 5-6jt an lah

7. apa coba yg kurang? eng ing eng... nanananana... SOUVENIR... ini nih yg bikin galau dan selalu on internet ampe kepala pusing... pengennya photobooth tp setelahnya ga jd... toh kalo kita undangan kadang mau kadang enggak... n rata2 yg datang nikahan kan bapak2, ibu2 dari emak ama bapak ane ye... so... yg melipir-melipir dikitlah... nyari souvenir penjepit foto... hahaha... 11 12 kan... :-P #maksa... budget ni 4jt...

Total-total c 100jt an... hehehe... ya... kan pasti ada aja yg tiba2 lupa... siap2 ni harus ada yg dicek2 lg...
sekian dulu ya... nanti aku kasih tau lagi... Bismillah semoga lancaaarrr...

Selasa, 16 September 2014

Usaha Penggemukan Domba

Karakteristik berbagai bangsa domba, panduan pembuatan kandang, pemilihan bakalan, pakan, teknik penggemukan, pengendalian penyakit, dan analisis usaha ternak domba
A.      Domba, Ruminan Kecil Potensial
Domba merupakan salah satu ternak ruminansia kecil yang layak untuk dikembangkan di pedesaan.
1.       Asal-usul domba
Pusat domestikasi domba diperkirakan berada dekat dengan laut Kaspia, tepatnya berada di daerah Stepa Aralo-Caspian.
2.       Bangsa-bangsa domba
Kingdom              : Animalia
Phylum                 : Chordata
Class                      : Mamalia
Ordo                      : Artiodactyla
Family                   : Bovidae
Genus                   : Ovis
Spesies                 : Ovis aries
Bangsa domba:
a.       Domba tropik            : West African Draft; Fulani; Sudanese Desert; Blackhead Persian; Black Ballied Barbabados; Lohi.
b.      Domba Subtropis     : Rambouillet; Cheviot; Dorset; Suffolk; Finnsheep.
3.       Penyebaran domba di Indonesia
Ternak sebagian besar terdapat di Jawa (86,6%), dengan penyebaran 52,11% di Jawa Barat, 28,17% di Jawa Tengah, dan 19,27% di Jawa Timur.
a.       Domba ekor tipis
Domba ekor tipis merupakan domba asli Indonesia dan dikenal sebagai domba lokal, domba kampong, atau domba kacang karena tubuhnya yang kecil.

 

b.      Domba ekor gemuk
Domba ekor gemuk merupakan domba berekor panjang dengan 14 ruas tulang ekor atau lebih, gemuk di tengah dan bagian bawah ekor.
B.      Peluang Usaha Penggemukan Domba
C.      Memulai Usaha
D.      Memilih Bakalan
E.       Pakan
F.       Teknik Penggemukan Domba
G.     Pengendalian Penyakit
H.      Analisis Usaha
- Endang Purbowati

Tim Penulis Mitra Tani Farm -